Dian & Aries di Belakang Sukses Nasmoco
If everyone is moving together then the success takes care of itself. Hal ini diungkapkan oleh Budy Purnawanto, Directur HRD PT Tiga Raksa Satria beberapa waktu lalu dalam majalah SWA. Ia mengatakan, bila perusahaan memiliki orang-orang yang unggul dalam kualitas dan bersikap profesional maka perusahaan akan bergerak maju.
Pertanyaannya adalah, langka pertama apa yang perlu dilakukan perusahaan untuk mendapatkan calon karyawan, yang profesional, kelak berprestasi dan memiliki kemampuan untuk berkembang bersama perusahaan.
Sejak Maret 2013 sampai bulan Juli 2013 terus menerus ada tulisan di Berita Nasmoco tentang kisah sukses Karyawan Nasmoco yaitu mereka yang berhasil meraih kemenangan diajang kontes Nasional Toyota. Bahkan masih ada 3 orang, yaitu Juara 1 Nasional Body Paint, Juara 1 Body Repair dan Juara 2 Parts Man yang akan ditulis di bulan-bulan depan. Kalau demikian, tulisan tentang kisah sukses karyawan Nasmoco ada sepanjang tahun 2013. Inilah sebagian ceritera dari "bergerak maju"nya Nasmoco saat ini. Namun hemat saya, kali ini perlu ada jedah, untuk mengetahui siapa dibelakang layar untuk menemukan orang-orang ini.
Tulisan ini terinspirasi oleh 4 orang pemuda dan pemudi yang sedang duduk menunggu wawancana selanjutnya dari proses penerimaan calon karyawan baru di Training Center Tugu. Sambil duduk di ruangan ber-AC wajah mereka berseri menampakan kegembiraan. Iseng saya bertanya,dalam rangka apa? Spontan mereka menjawab dipanggil untuk wawancara? Wawancara yang ke berapa jawabnya yang ke 3. Anda berempat dipilih dari berapa banyak calon, jawabnya sekitar 1000 orang. Lalu pikiranku, jauh ke belakang bagaimana proses ini terjadi.
Belasan tahun saya menyaksikan kiprah Dian Agung Nurhidajati dan Aries Sinung Sukarno dalam rangka rekruitmen karyawan Nasmoco. Kedua tamatan Physiology Univ Soegijapranata Semarang ini sepertinya tidak pernah kenal lelah melakukan pengetesan dan wawancara, bahkan mereka juga mengantar calon karyawan sampai kepada user untuk dipilih. Tentu tahap terakhir ini, bukan pekerjaan berat lagi, karena telah disaring dari seribuan orang pelamar oleh keduanya.
Kesan saya, mereka berdua melakukan tugas dengan dedikasi tinggi dan bertanggung jawab. Sering keduanya bekerja tanpa mengenal waktu. Pernah secara maraton mereka melakukan test kepada sekitar 2000 calon karyawan di Jogjakarta. Setiap hari ada sekitar 450- 500 orang yang menjalani test hingga jam 19:00. "Dan itu saya lakukan bersama mas Aries, untuk posisi MT, SA, Marketing, Adm dll, yang memang waktu itu kita membutuhkan banyak karyawan. Sehingga setiap hari ada 4 gelombang. Kita bekerja sama dengan ECC (Engineering Career Center) UGM Jogjakarta selama 5 hari. Untuk memanggil sekian banyak orang kami menggunakan SMS dan alat komunikasi lainnya. Setelah test awal, kita pisah-pisahkan sesuai dengan tingkat pendidikan dan kebutuhan perusahaan. Kalau test siangnya sampai jam 17:00 maka malamnya langsung kami koreksi dan buat pengumuman untuk besok pagi" ungkap Dian.
Setelah Dian dan Aries mengsortir lamaran atau data dari biro jasa, sesuai dengan kebutuhan setiap bagian baru melakukan psikotest, wawancara HRD, lalu diantar ke user yang mungkin masih ada test dan wawancara lagi. Kalau lolos baru ada test kesehatan dan akhirnya yang bersangkutan mendapat penempatan. Selama proses ini berlangsung Dian dan Aries selalu mendampingi calon karyawan. "Memang terasa lama, karena butuh pendalaman baik kompetensi maupun attitude masing-masing calon karyawan" ungkap Aries.
Rangkaian rekruitmen, wawancara menjadi salah satu point penting untuk mengetahui sikap dan prilaku. Seperti kejujuran, kemampuan bekerja dalam tim. Jadi walaupun calon karyawan memiliki IP tinggi tetapi pergaulan sosialnya rendah,mungkin ketika kerja mereka sulit bekerja dalam tim. "Karena sudah ribuan orang yang kami wawancarai, maka unsur filling ikut bekerja, selain data yang ada untuk menentukan penerimaan karyawan. Sampai saat ini karena karakter dan budaya perusahaan sudah menjadi bagian dari pola rekruitmen kami, sehingga apa yang kami kerjakan, sesuai dengan keinginan dan standar perusahaan" lanjut Aries dan Dian.
Dian bergabung ke PT. New Ratna Motor tahun 1996 dan Aries 2001. Jujur keduanya mengakui, amat menyenangi pekerjaan ini. "Saya dulu kuliah psikologi industri, jadi gatuk pak. Kalau menyaksikan ada teman-teman yang kariernya mulus menanjak entah kepala cabang, kepala bengkel, part atau supervisor atau menjuarai sebuah lomba, kami ikut bangga" kata Aries. Tetapi ada juga kisah lain ketika wawancara yang menyentuh dan mengundang rasa simpatik mereka. Ketika mendengar seorang calon karyawan, berjuang untuk survive. Pernah ada seorang anak SMK, sejak pendidikan sudah susah. Berasal dari keluarga tidak mampu dan ia sendiri harus mencari uang untuk membiayai sekolahnya. Tidurpun di mesjid dan makan seadanya. Mendengar ini keduanya ikut sedih dan berdoa semoga anak ini diterima menjadi karyawan Nasmoco.
Lain lagi ceriteranya bila ada calon karyawan yang beasal dari keluarga karyawan Nasmoco. Kalau demikian mereka tetap melayani sesuai SOP perusahaan. Bila hasilnya tidak diterima sebagai karyawan, maka mereka akan menjelaskan kepada teman yang menitipkan itu. "Biasanya dengan penjelasan teman-teman bisa memaklumi tugas kami" kata Dian., (Martin Teiseran. nasmocohabit.blogspot.com)
Mantap
BalasHapus