Tan Haryanto Juara 2 Supervisor Toyota se- Indonesia

  

  Oktober 2008, saya menulis di Berita Nasmoco tentang Tan Haryanto (lihat http://bengkelgratis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=587&Itemid=29 )  Isinya antara lain mengatakan bahwa sebagai salesman baru ia merogo Rp. 1 juta untuk mencetak liflet yang isinya mempromosikan dirinya. Sebuah ide gila pada saat itu.

   Maka dalam waktu singkat, nama Tan Haryanto sudah beredar luas di Jl.MT Haryono, Dr Cipto, Gajah Mada, Pandanaran, Puri Anjasmoro, Bukit Sari, daerah Pecinan dan sekitar Semarang. ”Aku ingin 2000 orang warga Semarang tahu kalau Tan Haryanto Wibowo  sebagai salesman Nasmoco di Kaligawe yang menjual mobil TOYOTA, simpel dan lucu banget bukan" katanya. Tapi inilah modal awal yang membuat ia berhasil menjual dan mengukir prestasinya yang terus menanjak sampai hari ini. Dan hanya dalam waktu singkat, dalam 2 bulan pertama, ia bisa menjual 3 unit dan mendapat insentif Rp. 750.000. ”Dari kami berenam  salesman baru hanya saya mencapai target.  Cepat sekali aku naik jenjang menjadi Senior Sales, hanya butuh  2 tahun. Dan sebagai pemenang kontes TAM  aku  kelililng Eropa, diantaranya Jerman, Belanda, Perancis, Italia da Turki” jelasnya dengan bangga.

  Tan bergabung dengan Nasmoco Kaligawe sejak Januari 2000 dan hanya dalam waktu 6 bulan sudah melampaui target penjualan yang diberikan TAM.  Cara kerjanya selalu terencana dan bekerja berdasarkan data polres serta maping wilayah. Ia juga mengatur dan berusaha dalam satu kali prospecting, dalam satu rute dan berurut sehingga lebih efisin dan minimal mengunjungi 15 orang. Bahasa yang ia pakaipun tersaring dan efektif. Ia mahir sekali menggunakan the magic word. Ia pernah membuat seorang calon pembeli terpulau ketika ia mengatakan: "Kalau bapak jadi beli dengan senior saya, saya anggap wajar karena saya kurang pengalaman. Tetapi akan indah dan bahagianya saya, bila mengalahkan senior saya karena bapak membeli pada saya. Dengan demikian saya sangat berterima kasih kepada bapak. Ternyata ucapan itu membuat pelanggan tertawa dan jadi membeli pada saya"

Sampai sekarang Tan Haryanto terus mengembangkan kemampuan menggunakan Magic Word ia teruskan mengajarkan kepada yunior wiraniaya. Jangan menggunakan kata-kata standar. Tetapi gunakan kata-kata khusus seperti: "Kalau terpaut Ro 500.000 itu hal yang wajar, karena bapak membeli mobil yang harga lebih dari Rp. 200 juta. Tetapi kalau bapak membeli mobil dari saya, maka sejak hari ini pula saya akan menjalin persabahatan, dan akan memperhatikan semua kebutuhan bapak khususnya tentang mobil. Dan akan membuat bapak membeli mobil berikutnya"katanya. Training tentang Magic Word sangat membekas pada diri Tan Haryanto.  Karena proses penjualan mestinya menyentuh sisi psikologi

  Dari permenung panjang Tan Haryanto, ia menemukan sebuah change. Ia mengajar wiraniaga  memahami penjualan bukan dengan cara melewati halang rintangan tetapi, proses piramida yaitu mulai dari Prospecting yang areanya luas, Greating, Qualifying, Presentation dan mengurucut ke Negotiation serat Closing sebagai sebuah proses piramida. Harus semakin mengerucut dan selalu fokus untuk mencapai puncak piramida. Setelah itu, bukan akhir dari sebuah usaha wiraniaga, tetapi ssatu awal yang akan  membuat customer for live. Cara Tan mengajar ini, membuat wiraniaga tidak mengandalkan penjualan hanya pada harga dan diskon.  Karena wiraniaga yang mengandalkan diskon, adalah wiraniaga yang tidak bisa diandalkan perusahaan.

  Setelah 2002, Tan Haryanto menjadi The Best Salesman Jateng dan DIY pada tahun 2006, The Best Supervisor (penjualan AFI) 2009.  Tahun 2012 ia mewakili Nasmoco Group ke kontes nasional. Kontes yang berawal dari juri minta kontestan ceritera. "Apa yang dikerjakan sejak awal sanpai sore pulang. Pokoknya apa yang kita lakukan tentang pekerjaan. Jangan pernah berbohong dan mengarang ceritera, karena juri lihai untuk menemukan kebohongan. Dan ternyata yang ditanya, sudah saya lakukan setiap hari bekerja. Fungsi dan tugas supervisor sudah terbiasa saya lakukan. Maka di kontes semuanya mengalir saja" ungkapnya.

  Sebagai supervisor, Tan mengutamakan management by proses. Karena menurut hematnya, setiap orang yang tahu proses akan menjadi lebih mudah mencapai hasil secara maximal dan bersifat jangka panjang. Tan-pun tidak gemar memarahi wiraniaga bila tidak menjual, kalau ia sudah mengetahui telah terjadi proses yang benar. "Saya ingin para wiraniaga mengatahui bagaimana kekuatanke 4 pilar dan terus menerus melakukan roll play sampai sungguh menguasai"  Dengan cara ini Tan ingin merubah pola pikir lama, yang mengatakan, wajar junior membutuhkan waktu lebih lama. Mestinya bisa dipercepat, katanya. Tan berhasil karena ia bisa mengkomunikasikan ide dan rencananya kepada orang-orang yang ia pimpin.

  Ia sangat menekankan kepada wiraniaganya agar tidak menggunakan diskon sebagai satu-satunya alat dalam menjual. Dalam menjual bukan saja menaikan unit penjualan tetapi juga harus menaikan margin bagi perusahaan. Ke depannya Tan Haryanto Wibowo mengatakan: "Sebagai Juara Dua Nasional Kontes Supervisor Toyota saya akan tetap memperlakukan diri saya sebagai roll model di Nasmoco group. Orang yang patut menjadi contoh dan teladan" katanya. Tentunya, Tan perlu berusaha lebih baik lagi, untuk meraih tanggung jawab lebih besar. Dan itu artinya ia mesti memposisikan diri sebagai penyayom di perusahaan secara keseluruhan.                        
  (Martin Teiseran http://nasmocohabit.blogspot.com)
  
  
  

Komentar

  1. Luar biasa pengalamanya. Jadi inspirasi buat sy dan team. Teks byk pak tan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Presdir PT NRM pada 52 tahun PT NRM