Postingan

Menampilkan postingan dari April 19, 2013

Taman Nasmoco Bantul

Gambar
 Kalau saja diatas tanah 13.000 m2 ini seluruhnya hanya terdiri dari beton dan atap seng, apa jadinya. Hanya ada kegersangan, kering. Namun karena ide Pak Stephen Budi, maka ditanamlah berbagai jenis tanaman pohon besar jati ambon, jati, sawit, jemara, ketapang dan tanaman kecil warna warni terawat baik. Kondisi ini merubah, walau hanya sekitar 5 % tanah yang dimanfaatkan untuk ditamani. Sekarang memasuki halaman dalam Nasmoco Bantul, terasa sejuk dan menggairahkan. Semua bisa dimulai siapa saja, tetapi yang penting adalah mereka yang mau merawat. Terima kasih Pak Djendro.  Lebih dari setahun  saya tidak melihat Nasmoco Bantul, setelah lihat kesan saya, sudah berubah.

Heboh 25 Tahun Nasmoco Mlati

Gambar
  Selamat Pak Sigit Priambodo. Bisa mengantar Nasmoco Mlati melewati usianya ke 25 tahun. Jogjakarta, b agi saya adalah kota pertama ditunjuk sebagai kepala cabang pada 1985. Berawal dari bubarnya CV Mataram Motor's,  September 1985, lalu pindah ke CV Bahtera Motor Warung Soto  Jogjakarta dan akhirnya mendarat di PT SMB  1988-1993 yang sekarang menjadi Nasmoco Mlati. Suksesnya  Nasmoco Mlati melahirkan Nasmoco Janti dan Nasmoco Bantul. Saya hanya 8 tahun di Jogjakarta. Ingat, ini adalah angsa yang dipelihara sehingga bertelur emas. Jogjakarta sukses luar biasa karena market sharenya mencapai 46 %,  dari hanya 11 % pada tahun 1985.    Sisa beberapa jajaran Nasmoco Mlati (Sumber Bahtera) semasa saya masih  di SBM.  Pengawal dari  Indian, USA. Teman keamanan.  Cowboy cowboy beraksi   Pak Djokoprasongko dan Pak Yan Herman, orang lama yang sudah pensiun..  Bersama generasi muda Cowboy Nasmoco Mlati. Tenda makan, enak. Bargirl melayani cowboy Nasmoco