Postingan

Menampilkan postingan dari April 16, 2013

Pesta Sadranan 52 tahun NRM Nasmoco Group

Gambar
Pada upacara sadranan,   selalu diikuti dengan acara makan bersama. Makanan yang dibawa ke upacara sadranan akan dimakan seluruh anggota keluarga ahli waris leluhur yang diperingati/ kendurikan. Kalau keluarga kecil persembahan makanan bentuknya kecil dengan nama Tenong dan bila keluarga besar dinamakan Juduang. Bagi Nasmoco kedua kategore terlampaui sehingga makan bersama di laksanakan di restoran Sarico Purworejo. Maaf, saya tadinya lupa sehingga mengundang pada hadarin datang ke rumah makan "tahun lalu" Walau kebanyakan  sudah berusia berkepala 5, tetapi gule dan sate kambing menu yang lebih dulu diserbu dan paling cepat habis. Hari ini lupakan dulu, kolesterol, asam urat hehehe Bahagia dan gembira berdampingan dalam damai "Saya minta 2 tusuk sate, boleh? jawabnya dengan gelengan kepala siswa SD ini. Lewat suster Wynanda, anak-anak ini mengatakan mereka senang sekali dengan acara ini. Makan sate je Pul

SD Santa Maria dan SMP Bruderan Purworejo

Gambar
Bapak Agustinus Hardjo Budi pendiri Nasmoco Group pernah bersekolah di SD Santa Maria pada tahun 1943 dan kemudian melanjutkan ke SMP Bruderan 1950-1953. Pada perziarahan Nasmoco ke pusara Bapak AH Budi 2013, hadir perwakilan dari kedua sekolah tempat Bapak AH Budi bersekolah. .Putra Bapak AH Budi, Stephen H Budi dan Simon H Budi meninjau kedua sekolah,  melihat apa yang bisa dibantu dalam proses mengajar belajar di kedua sekolah.  Disambut Suster Winanda   Ruang komputer SD Santa Maria.  Siswa siswi SMP Bruderan sedang berlatih drumben.  Siswa siswa SMP Bruderan Purworejo.

Sadranan Agung di Makam Bapak Agustinus Hardjo Budi

Gambar
Tahun ini upacara di Makam Bapak Agustinus Hardjo Budi lebih meriah. Kehadiran siswa-siswa SD Santa Maria dan SMP Bruderan tempat Bapak AH Budi dulu menimbah Ilmu mewarnai kekhususkan ibadah hari ini Sadranan itu sudah ada sejak jaman Mataram awal, abad 8-11, saat  Mataram pada jaman Hindu berjaya. Tetapi lama-lama dari Mataram jaman Hindu menjadi Mataram Hindu, maka hancurlah Mataram jaman Hindu.  Ketika kawulo Mataram jaman Majapahit jaya, upacara Sadranan diangkat menjadi Upacara Negara. Menjadi Sadranan Agung karena diangkat menjadi Upacara Negara oleh Gajah Mada.  Ternyata ada  4 hal yang paling penting dalam sadranan yaitu, ada Peristiwa Allah , ada Pengalaman Allah , ada Pengungkapan dari pengalaman Allah , dan ada Pengamalan . Yang penting kita mau belajar pengalaman Allah orang lain seperti belajar pengalaman Allah orang Hindu, belajar pengalaman Allah orang Islam, karena tidak ada seorang-pun yang punya pengalaman Allah yang penuh, maka kita mesti belajar pengalaman Allah